Dalam upaya menciptakan mahasiswa Universitas Brawijaya yang berkarakter nasionalis dan religius, UPT PKM menyelenggarakan kegiatan Kedai Bhineka dengan judul “Meneguhkan Karakter Nasionalis Religius Mahasiswa Universitas Brawijaya menuju Indonesia Bermartabat” pada Rabu (8/3) di Gazebo Raden Wijaya UB. 

Kegiatan ini dihadiri beberapa narasumber, yaitu Dr. Muchamad Ali Safa’at, SH., MH selaku Pakar Hukum Tata Negara dan Wakil Rektor II Bidang Keuangan & Sumber Daya UB, Dr. Arif Mustapa, M.S.I selaku Dosen Agama, dan Rafly Rayhan Al Khajri selaku Presiden Eksekutif Mahasiswa UB Tahun 2023. 

Memasuki acara inti, materi pertama yang dibahas adalah “Menjadi Nasionalis dan Religius” yang disampaikan oleh Dr. Arif Mustapa, M.S.I. Pada kesempatan ini, beliau menegaskan bahwa agama dan nasionalisme tidak bertentangan, melainkan saling berkaitan karena mampu memberi landasan moral dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. 

Materi selanjutnya membahas mengenai “Nasionalisme dan Generasi Millenial” yang disampaikan oleh Rafly Rayhan Al Khajri. Menurut Rafly, nasionalisme adalah bagaimana sikap kita menjaga persatuan Indonesia, dan yang bisa dilakukan oleh generasi millenial serta generasi Z adalah berkontribusi dalam upaya menciptakan persatuan Indonesia. 

Kemudian, materi terakhir disampaikan oleh Dr. Muchamad Ali Safa’at, SH., MH dengan pembahasan mengenai “Pantangan Baru Nasionalisme di Era Digital”. Beliau menyampaikan bahwa kita tidak boleh menjadi nasionalis yang berpikiran sempit dan tidak mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan, karena kunci dalam menanggapi tantangan yang ada terletak di rasa kemanusiaan. 

Memasuki penghujung acara, tidak lupa UPT PKM juga mengundang Sekala Band untuk memeriahkan acara. Penampilan musikalisasi puisi milik Sapardi Djoko Damono yang berjudul “Berjalan ke Barat Waktu Pagi Hari” berhasil mereka bawakan dengan penuh penghayatan. 

Berakhirnya penampilan Sekala Band, menandakan berakhir pula kegiatan Kedai Bhineka. Melalui kegiatan ini, harapannya mahasiswa UB mampu berperan aktif dalam mewujudkan Indonesia bermartabat yang dimulai dari peneguhan akan nilai-nilai karakter nasionalis dan religius dalam diri masing-masing individu. 

***