FGD GURU BANGSA: H.O.S TJOKROAMINOTO

Pusat MPK menginisiasi kegiatan akademis bertajuk FGD GURU BANGSA.

Acara ini merupakan bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yakni semangat untuk pendidikan dengan tujuan utama untuk membentuk karakter kebangsaan melalui kegiatan akademis di luar kelas. Melalui diskusi terbuka ini tema-tema tokoh nasionalis dan nilai-nilai kebangsaan akan dibahas secara rutin setiap bulannya.

Dengan membidik sasaran peserta diskusi dari jajaran internal Pusat MPK (dosen Matakuliah Pengembangan Karakter: Pendidikan Kewarganegaraan, Pendidikan Pancasila, Pendidikan Agama Islam, dan Pendidikan Bahasa Indonesia) dan mahasiswa dari seluruh fakultas di Universitas Brawijaya.

Edisi pertama FGD Guru Bangsa mengangkat tema H.O.S Tjokroaminoto dengan sub tema H.O.S Tjokroaminoto dan Hijrah. “Secara khusus tema ini dipilih berdasarkan catatan sejarah yang membuktikan bahwa Tjokro adalah bapak Bangsa. Hampir semua tokoh bangsa dari berbagai aliran pernah berguru padanya. Sebut saja Soekarno, Agus Salim, Muso dan kawan-kawan. Bahkan Tan Malaka dan Hatta diketahui pernah bertemu dengan Tjokro”, papar Destriana Saraswati sebagai ketua panitia.

Bertempat di Lantai 8, Ruang Sidang, Gedung Rektorat, secara khusus membahas sub tema yang dibahas adalah konsep hijrah. Surya Desismansyah, sebagai pemateri menyampaikan bahwa hijrah adalah fondasi pemikiran Tjokro. Berhijrah artinya berpindah, baik secara fisik maupun secara pikiran. Pernyataan Tjokroaminoto, “hanya ada satu cara untuk berhijrah; setinggi-tinggi ilmu, sepintar-pintar siasat dan semurni-murni tauhid”. Konsep ini menggambarkan keterbukaan dalam berfikir.

“Diharapkan dari hasil diskusi ini kita mampu meneladani serta mengeksplorasi lebih lanjut guna penanaman serta pengembangan nilai karakter mahasiswa di lingkungan civitas Universitas Brawijaya. Diskusi yang baru dilaksanan ini diharapan mampu menjadi acara bulanan yang dilakuka secara konsisten oleh Pusat MPK,” ungkap Ketua Pusat MPK, Dr. M. Ali Safa’at.